KONSEP DASAR BK KARIR
1. Pengertian
BK Karir
Ditinjau dari sisi
sejarah, istilah bimbingan dan konseling karir berakar pada istilah vocational
guidance yang pertama kali dipopulerkan oleh Frank Parson dalam buku Choosing a
Vocation (1909) dan dikutip oleh Wikipedia (2012). Pada awalnya penggunaan
istilah ini lebih merujuk pada usaha membantu individu dalam memilih dan
mempersiapkan suatu pekerjaan, termasuk didalamnya berupaya mempersiapkan
kemampuan yang diperlukan untuk memasuki suatu pekerjaan. Namun selanjutnya
terjadi perubahan pendekatan dari model okupasional (occupational) ke model
karir (career). Kedua model ini memiliki perbedaan, dimana pada model
okupasional lebih menekankan pada kesesuaian antara bakat dengan tuntutan dan
persyaratan pekerjaan, sedang pada model karir, tidak hanya sekedar memberikan
penekanan tentang pilihan pekerjaan, namun mencoba pula menghubungkannya dengan
konsep perkembangan dan tujuan-tujuan yang lebih jauh sehingga nilai-nilai
pribadi, konsep diri, rencana-rencana pribadi dan semacamnya mulai turut
dipertimbangkan.
Bimbingan dan konseling
karir berhubungan erat dengan pendidikan karir (career education), seperti
dikemukakan Calhoun dan Finch (1976) bahwa program pendidikan karir di memiliki
tahapan berupa kesadaran karir, eksplorasi karir, dan persiapan karir.
Karir adalah pekerjaan,
profesi (Hornby, 1957). Seseorang akan bekerja dengan senang hati dan penuh
kegembiraan apabila apa yang dikerjakan itu memang sesuai dengan keadaan
dirinya, kemampuannya dan minatnya. Sebaliknya, apabila seseorang bekerja tidak
sesuai dengan apa yang ada dalam dirinya maka dapat dipastikan ia akan kurang
bergairah dalam bekerja, kurang senang dan kurang tekun. Dengan demikian diperlukannya
bimbingan karir itu untuk mengarahkan seseorang kearah tersebut. Bimbingan
karir merupakan salah satu aspek dari bimbingan dan konseling. Pada saat ini,
bimbingan karir mendapatkan tekanan untuk pelaksanaannya, khususnya di
sekolah-sekolah SMA dan SMP. Pada kenyataannya, masih ada para siswa tamatan
SMA atau SMP yang tidak melanjutkan pendidikannya karena suatu sebab yang tidak
dapat dihindarkan. Oleh karena itu, para siswa membutuhkan bimbingan yang baik
khususnya berkaitan dengan pekerjaan atau dengan kata lain mendapatkan
bimbingan karir secara bijaksana. Dengan demikian para siswa akan mengetahui
apa yang akan dipilihnya, melanjutkan studi atau akan langsung terjun di dunia
pekerjaan.
Donald D. Super (1975) mengartikan bimbingan karir sebagai
suatu proses membantu pribadi untuk mengembangkan penerimaan
kesatuan dan gambaran diri serta peranannya dalam duria kerja.
Menurut batasan ini, ada dua hal penting,
pertama proses membantu individu
untuk memahami dan menerima diri sendiri, dan kedua memahami dan menyesuaikan diri dalam dunia kerja.
Widiadmojo (2000:3) mengemukakan definisi bimbingan karier
adalah kegiatan birnbingan yang bertujuan ultuk mengenal, memahami, dan
mengembangkan potensi diri dalam mempersiapkan masa depan bagi dirinya. Lebih
lanjut dijelaskan pelayanan bimbingan
karier diberikan agar siswa mengenal konsep diri yang berkaitan dengan
minat, bakat, dan kemampuannya serta mengenal jabatan karier yang ada.
Berdasarkan
beberapa definisi yang telah
diuraikan di atas maka dapat diperoleh
pengertian bahwa bimbingan karier adalah
kegiatan birnbingan yang diberikan kepada siswa untuk memilih, menyiapkan diri,
mencari, dan menyesuaikan diri terhadap
karier yang sesuai dengan minat,
bakat, dan kemampuannya sehingga dapat mengernbangkan dirinya secara optimal
sehingga dapat menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif dan memberi kepuasan dan kelayakan.
2. Tujuan
BK Karir
Menurut Dewa Ketut
Sukardi (1989), tujuan pelaksanaan Bimbingan Karir di Sekolah adalah agar siswa
dapat:
a. meningkatkan
pengetahuannya tentang dirinya sendiri (self concept),
b. meningkatkan
pengetahuannya tentang dunia kerja,
c. mengembangkan
sikap dan nilai diri sendiri dalam menghadapi pilihan lapangan kerja dalam
persiapan memasukinya,
d. meningkatkan
ketrampilan berpikir agar mampu mengambil keputusan tenntang jabatan yang
sesuai dengan dirinya dan tersedia dalam dunia kerja,
e. menguasai
ketrampilan dasar yang penting dalam pekerjaan terutama kemampuan
berkomunikasi, bekerja sama, berprakarsa dan lain sebagainya.
International Labour
Office (2010) merumuskan bahwa kegiatan layanan bimbingan dan konseling karir
terkait erat dengan empat kompetensi utama bagi para siswa agar dapat
menghadapi masa depan karir mereka yaitu:
a. kesadaran
diri atau pengenalan diri sendiri,
b. kesadaran
akan kesempatan bekerja,
c. pembuatan
keputusan pendidikan dan karir,
d. pembelajaran
transisional dan pengetahuan akan persyaratan kerja.
Sedangkan menurut Bimo
Walgito (2010), tujuan bimbingan karir tersebut membantu para siswa agar:
a. Dapat
memahami dan menilai dirinya sendiri terutama yang berkaitan dengan potensi
yang ada dalam dirinya.
b. Memahami
dan menyadari nilai-nilai yang ada pada dirinya dan dalam masyarakat.
c. Mengetahui
jenis pendidikan dan atau pekerjaan yang cocok dengan potensi yang ada pada
dirinya.
d. Menemukan
hambatan yang mungkin timbul dan mencari jalan keluar untuk mengatasi hambatan
tersebut.
e. Para
siswa dapat merencanakan masa depannya, dan menemukan karir dan kehidupan yang
sesuai atau serasi.
Bimbingan
karir merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami diri, memahami apa yang ada
dalam diri sendiri dengan baik, serta untuk mengetahui dengan baik pekerjaan apa
saja yang ada dan persyaratan apa yang dituntut untuk pekerjaan itu. Selanjutnya
siswa dapat memadukan apa yang dituntut oleh suatu pekerjaan atau karir dengan
kemampuan atau potensi yang ada dalam dirinya.. dan apabila muncul
hambatan-hambatan siswa diharapkan dapat mengatasi hambatan itu.
3. Fungsi
BK Karir
Menurut Bimo Walgito
(2010) saat ini bimbingan karir memang sedang mendapatkan tempat tersendiri
sehingga lebih sering dilakukan. Bimbingan karir ini perlu dan penting untuk
diberikan kepada para siswa, baik SMP maupun SMA dengan alasan sebagai berikut:
a. Para
siswa ditingkat SMA pada akhir semester 2 perlu menjalani pemilihan program
studi atau penjurusan. Walaupun ada kata ‘memilih’ namun sebenarnya telah
adanya batas tertentu dalam pengambilan program karena ada persyaratan yang
terkait dengan prestasi akademik dari siswa yang bersangkutan. Penjurusan itu
jelas akan menentukan masa depan siswa diperlukan kecermatan serta perhitungan
yang matang dan tepat.
b. Kenyataan
menunjukan bahwa tidak semua siswa yang tamat dari SMA akan melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Siswa yang akan langsung terjun ke dunia
kerja tentu memerlukan bimbingan karir ini agar siswa dapat bekerja dengan
senang dan baik.
c. Siswa
SMA merupakan angkatan kerja yang potensial. Merekalah yang akan menentukan
bagaimana keadaan Negara yang akan datang. Mereka merupakan sumber daya manusia
dalam pembangunan. Oleh karena itu, diperlukan persiapan yang sebaik-baiknya
untuk menghadapi masa depan dan menyiapkan pekerjaan atau jabatan yang sesuai
dengan potensi mereka.
d. Para
siswa ada dalam masa remaja yang merupakan masa peralihan dari masa anak ke
masa dewasa. Pada umumnya, mereka belum dapat mandiri, maka dari itu mereka
membutuhkan bantuan orang lain untuk menuju kemandirian termasuk bimbingan
karir untuk menyiapkan kemandirian dalam hal pekerjaan.
e. Pada
siswa SMP juga memerlukan bimbingan karir, baik untuk melanjutkan pendidikan
yang lebih tinggi maupun untuk mencari pekerjaan. Pada pembahasan educational guidance dan vocayional guidance, masalah pekerjaan
di tingkat SMP mulai tampak sehingga perlu adanya vocational guidance, disamping educational
guidance.
4. Prinsip-prinsip
BK Karir
Prinsip-prinsip
bimbingan karir meliputi :
a. Pemilihan
karir lebih merupakan suatu proses dari suatu peristiwa.
b. Pemilihan
dan penyesuaian karir dimulai dengan pengetahuan tentang diri. Individu harus
memahami potensi ,bakat, minat dan kemampuanya.
c. Bimbingan
karir haruslah merupakan suatu pemahaman diri.
d. Bimbingan
karir membantu pemahaman dunia kerja dan pekerjaan dalam masyarakat.
e. Dalam
bimbingan karir termasuk pula pemberian informasi, keterangan mengenai latihan
atau pendidikan yang diperlukan untuk memperoleh pengetahuan, berbagai
keterampilan dan pola tingkah laku yang diperlukan untuk suatu pekerjaan.
f.
Bimbingan karir merupakan suatu kegiatan yang
dilaksanakan oleh para konselor dalam memberikan rangsangan dan bantuan
perencanaan karir, membuat keputusan dan penyesuaian karir.
Agar Bimbingan Karier di Sekolah dapat berfungsi
dcngan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka beberapa pandangan
tentang prinsip-prinsip Bimbingan Karier perlu diperhatikan para pembimbing
khususnya dan administrator Sekolah pada umumnya terutama dalam penyusunan
program Bimbingan Karier di Sekolah. Prinsip bimbingan karir di sekolah :
a.
Seluruh siswa hendaknya mendapatkan kesempatan yang
sama untuk mengembangkan dirinya dalam pencapaian kariernya secara tepat.
b.
Siswa hendaknya dibantu dalam mengembangkan pemahaman
yang cukup memadai terhadap dirinya sendiri dan kaitannya dengan perkembangan
sosial dan perencanaan karier.
c.
Siswa secara keseluruhan dibantu untuk memperoleh
pemahaman tentang hubungan antara pendidikan dengan kariernya.
d.
Siswa pada setiap tahap program pendidikannya
hendaknya memiliki pengalaman yang berorientasi pada karier secara berarti dan
realistik.
e.
Program Bimbingan Karier hendaknya memiliki tujuan untuk
merangsang pendidikan siswa.
f.
Program Bimbingan Karier di Sekolah hendaknya berpusat
di kelas, dengan dikoordinasi oleh pembimbing disertai partisipasi orang tua
dan kontribusi masyarakat.
5. Jenis masalah karir di SD, SMP, SMA
Bimbingan karir di sekolah diarahkan untuk
menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan
pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap semua jenis
pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif.
Bimbingan karir di sekolah dasar juga terkait erat dengan upaya membantu
peserta didik memahami apa yang disukai dan tak disukai, kecakapan diri,
disiplin, mengontrol kegiatan sendiri. Masalah karir yang terjadi pada siswa
sekolah biasanya adalah:
a.
Siswa SD selalu berpikir untuk masa
depan (membayangkan dirinya akan menjadi apa) namun belum mencapai tahap yang
realistis.
b.
Siswa SD mempunyai cita-cita yang
tinggi namun belum mengerti apakah itu sesuai denga kemampuan para siswa.
c.
Sedangkan pada siswa SMP cara
berpikir mereka telah realistis namun, akan ada sedikit berkurangnya motivasi,
karena bingung untuk menentukan dia akan menjadi apa nantinya.
d.
Dan pada masa SMP dia akan mulai
mencoba mencari jati dirinya. Siswa akan terus melakukan semua hal sampai
menemukan jati dirinya, dan jika dia tidak diarahkan dengan benar akan terjadi
kebingungan identitas.
e.
Dan kebingungan lainnya (biasanya
terjadi pada siswa SMP dan SMA) adalah
ketika dia memtuskan untuk tidak melanjutkan ke jenjang selanjutnya (terpaksa
tidak bisa lanjut karena suatu hal) apa yang akan dia kerjakan.
KESIMPULAN
Bimbingan
karier adalah kegiatan birnbingan yang diberikan kepada siswa untuk memilih,
menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap karier yang
sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya sehingga dapat
mengernbangkan dirinya secara optimal sehingga dapat menemukan karier dan
melaksanakan karier yang efektif dan
memberi kepuasan dan kelayakan.
Bimbingan
karir merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami diri, memahami apa yang ada
dalam diri sendiri dengan baik, serta untuk mengetahui dengan baik pekerjaan
apa saja yang ada dan persyaratan apa yang dituntut untuk pekerjaan itu.
Selanjutnya siswa dapat memadukan apa yang dituntut oleh suatu pekerjaan atau
karir dengan kemampuan atau potensi yang ada dalam dirinya.. dan apabila muncul
hambatan-hambatan siswa diharapkan dapat mengatasi hambatan itu.
SARAN
Diharapkan
guru BP yang ada pada sekolah bisa dijadikan tempat untuk bimbingan konseling
tentang karir, seperti mengarahkan dan memandirikan siswa dan bukan malah
memotivasi dengan kebohongan atau bahkan memarahi segala sesuatu apapun
keputusan yang diambil oleh siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Walgito, B. 2010. Bimbingan Konseling Studi dan Karier.
Yogyakarta: Andi
Endriani, A. 2011. Prinsip-prinsip Bimbingan Karir. [Online].
Tersedia: http://aniendriani.blogspot.com/2011/03/prinsip-prinsip-bimbingan-karir.html
Hendra, H.2013. Konsep Bimbingan dan Konseling Karir. [Online]. Tersedia: http://hasrulhendra.wordpress.com/2013/08/24/konsep-bimbingan-dan-konseling-karir/
Ariyanta, E. 2014. Bimbingan Karir Anak SD. [Online].
Tersedia: http://oneboyariyanta.blogspot.com/2014/01/bimbingan-karir-anak-sd.html
0 komentar :
Posting Komentar